Menikmati liburan di Pulau Dewata rasanya kurang lengkap jika belum melihat berbagai kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh penduduk setempat. Salah satu yang menarik adalah membersihkan diri di pura atau bahasa lokalnya adalah melukat. Melukat adalah tradisi membersihkan diri secara spiritual menurut agama Hindu, yang dipercaya dapat membersihkan diri secara rohani dan memberikan kesembuhan dari berbagai penyakit. Air yang digunakan untuk Melukat haruslah suci dan dilakukan di tempat khusus. Tempat melukat wajib dilakukan di pura yang lokasinya tidak jauh dari muara sungai sampai dengan mata air dalam pura.
Pura Campuhan Windhu Segara
Pura Campuhan terletak di pinggir pantai, karena campuhan sendiri berarti juga campuran dan dalam hal ini adalah campuran atau pertemuan antara air laut dan sungai, dan begitu juga dengan Pura Campuhan Windhu Segara lokasinya merupakan pertemuan antara air laut di Padang Galak dan air tawar yang mengalir dari aliran sungai Ayung yang populer dengan atraksi rafting atau arung jeram.
Pura Dalem Pingit Sebatu
Lokasi air terjun sekaligus tempat melukat ini dipercaya dapat menghilangkan pengaruh ilmu hitam, lokasi pura di desa Sebatu, Gianyar.
Rembesan air dan tiga buah pancoran dengan airnya yang bening pada sebuah tebing menambah alam indah yang ditawarkan, di tempat ini terdapat sebuah pelinggih anda bisa menghaturkan canang sari di sini. Nuansanya begitu indah dan menarik, perjalanan tidak akan terasa menjemukan karena alamnya yang hijau, tenang dan damai.
Baca juga : Pasar malam yang harus dikunjungi ketika liburan ke Bali
Pura Tirta Empul
Siapa lagi yang tidak tahu tempat satu ini. Pura satu ini paling populer dan sering disambangi oleh wisatawan yang ingin Melukat. Berlokasi di sebelah Istana Kepresidenan Tampaksiring, Pura Tirta Empul memiliki 14 pancuran yang mengalirkan sumber mata air. Dibuka untuk umum, banyak sekali warga lokal bahkan mancanegara yang tertarik untuk melihat tradisi melukat disini hingga mengikutinya.
Pura Tirta Sudamala Bangli
Pancoran Tirta Sudamala di desa Sedit, Bangli terletak di tepi sungai Singsing. Akses menuju pura ini cukup curam, lokasinya jauh di bawah dan bidang jalannya miring.
Berada di dasar lembah sungai yang masih asri, pepohonan di bantaran sungai terlihat hijau dan rimbun ditambah aliran air sungai yang jernih menyuguhkan pemandangan alam indah dan menarik yang benar-benar berbeda, dimana sekarang jarang kita menemukan sungai dengan airnya mengalir jernih. Pura ini memiliki 11 pancoran, 9 pancoran tinggi (Dewata Nawa Sanga) dan 3 pancoran rendah (Widyadara, Widyadari, Tirta Sudamala).
Pura Taman Mumbul Sangeh
Pura ini sangat disakralkan oleh masyarakat desa Sangeh karena digunakan sebagai prosesi ipacara melasti. Terdapat Pancoran Solas (11 pancoran), yang merupakan aliran air untuk melakukan penglukatan.
Untuk melakukan penglukatan, semua pengunjung terutama umat Hindu melakukan persembahyangan terlebih dahulu. Taman Mumbul berjarak sekitar 1 kilometer dari objek wisata alam Sangeh. Tepatnya berada di kawasan wisata desa Sangeh, kabupaten Badung. Jika berangkat dari Denpasar, dapat dijangkau sekitar 60 menit perjalanan.
Nah teman-teman Backpackbuddy kira-kira kalian mau kunjungi yang mana dulu? Masih bingung nyusun itinerary-nya? Yuk japri kita disini.…